Dikisahkan sebuah negeri yang dikenal dengan negeri seribu angin.
Negeri ini sangat makmur dan memiliki banyak sumber daya alam. Di
pimpin oleh seorang pemimpin yang arif dan bijaksana, negeri ini
terkenal sampai ke luar negeri akan kekayaan dan keramah-tamahannya.
Pemimpin negeri ini dipilih langsung oleh rakyatnya. Semua rakyat
mengerti akan hak dan kewajiban mereka. Mereka tidak mau kehilangan hak
mereka dalam memilih pemimpin mereka.
Negeri seribu angin selalu merayakan hari pemilihan pemimpin dengan suka
cita. Tidak ada paksaan yang mereka terima dari para calon pemimpin
mereka. Mereka punya kebebasan dalam memilih mereka. Dan pemimpin negeri
seribu angin-pun tahu akan tanggung jawab yang mereka emban dipundak
mereka yaitu membangun negeri seribu angin menjadi lebih baik lagi dan
lebih makmur lagi.
Negeri seribu angin selalu hidup rukun, karena mereka mengutamakan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi bahkan kelompok mereka.
Mereka saling asah, asih
dan asuh. Tidak ada kamus dalam kehidupan mereka untuk mendominasi
kehidupan kelompok diatas kelompok lain. Mereka hidup damai, saling
menghormati satu sama lain dan memiliki tenggang rasa yang tinggi.
Negeri seribu angin-pun memiliki pemimpin-pemimpin yang berbudi luhur
serta memiliki karakter pemimpin yang hebat. Mereka adalah pemimpin yang
selalu mendengarkan aspirasi rakyat negeri seribu angin yang sangat
bermacam-macam. Mereka selalu bersahabat dengan negeri-negeri seberang
untuk saling berdagang dan berhubungan secara internasional.
Pemimpin negeri seribu angin selalu tegas akan kepemimpinan mereka,
mereka tegas terhadap keputusan-keputusan yang diambil secara musyawarah
dan mufakat. Mereka juga tidak tebang pilih dalam menjalankan keputusan
yang sudah disepakati bersama.
Kini negeri seribu angin kembali mengadakan pesta demokrasi untuk
memilih pemimpin baru mereka. Wajah setiap rakyat negeri seribu angin
sangat cerah
hari itu. Tak satupun rakyat yang diam tinggal didalam rumah. Mereka
berbondong-bondong menuju lapangan luas tempat mereka memberikan
aspirasi mereka. Tak satupun dari mereka yang saling memaksakan
kehendaknya untuk meluluskan pemimpin dari golongan mereka.
Akhirnya negeri seribu angin kembali hidup dengan lebih damai, lebih sejahtera
dan lebih bahagia di tahun-tahun berikutnya karena rakyat dan pemimpin
negeri seribu angin sadar akan hak dan kewajiban mereka untuk saling
hidup dan damai di negeri mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar