Diceritakan di sebuah pematang sawah nan hijau yang terbentang luas dari ujung desa hingga kaki bukit yang menjulang di sebuah negeri yang damai. Hiduplah seekor kerbau yang setiap paginya menolong petani membajak sawah.
Si kerbau nampak berjalan lambat oleh karena tubuhnya yang besar dan
kekar. Setiap pagi ia dibawa pak petani ke sawah untuk membajak sawah
yang akan di tanami padi agar tumbuh subur.
Setelah pak petani membajak sawahnya dengan bantuan sang kerbau, si kerbau di bawa kekali untuk di bersihkan lumpur
yang melekat di badannya kemudian si kerbau dibawadi ke padang rumput
agar bisa menyantap rumput segar sebelum dibawa kembali ke rumah.
Disinilah cerita anak si kerbau dan gagak hitam dimulai.
Selagi kerbau menyantap rumput segar, datanglah seekor gagak hitam hinggap di punduk sang kerbau.
"Hai kerbau, enak sekali kau menyantap rumput-rumput itu" kata si gagak hitam.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
"Hmmmm...."si kerbau tidak menoleh ke arah si gagak hitam yang baru saja
datang. Ia terus saja asik menyantap rumput sesekali menggerakkan
telinganya untuk menghalau lalat-lalat yang berkerumun di kepala dan
hidungnya.
Si Gagak kemudian bertanya kembali kepada si kerbau. "Hai kerbau, apakah kau tidak bosan hidup seperti ini?,
hidungmu diikat tali dan di tarik-tarik pak petani untuk bekerja,
lihatlah aku, aku bebas terbang kesana kemari" ucap Gagak dengan
sombong.
Si kerbau terus saja makan dan mengunyah rumput dan tidak memperdulikan si gagak yang terus bertanya.
Sampai akhirnya si petani datang dan membawa pulang si kerbau ke rumahnya.
Keesokan harinya, si gagak tidak menemukan kerbau di padang rumput, dan ia sangat kelaparan karena ia harus memakan serangga yang ada di pundak kerbau.
"Mana si kerbau, aku kok tidak melihatnya hari ini. Padahal aku sudah
kelaparan ingin memakan serangga yang ada di pundaknya" si gagak kalang
kabut. Hari itu ia tidak melihat sang kerbau makan di padang rumput.
Akhirnya si gagak memutuskan untuk pergi. Keesokan harinya ia tak
kunjung menemui si kerbau. Akhirnya ia mencari ke rumah petani, dan ia
pun tidak berhasil menemukan si kerbau.
"Wah kemana si kerbau, jangan-jangan ia tersinggung dengan perkataanku kemarin, lalu ia pergi".
Ketika hendak meninggalkan rumah petani, tiba-tiba si gagak mendengar lenguhan kerbau dari kejauhan.
"Nah itu dia, ooh..ternyata si kerbau sibuk mendorong pedati pak petani".
Gagak sangat gembira melihat kerbau yang datang kembali. Ternyata selama
ini si kerbau sibuk mendorog pedati untuk mengantarkan hasil padi pak
petani ke desa.
Si kerbau dibawa petani ke rawa-rawa. Kali ini petani ingin memanjakan si kerbau. Setelah cukup lama berendam dalam rawa. Kerbau beranjak naik dan berjemur.
Si gagak kembali mendatangi si kerbau. "Hai kerbau, wah aku pikir aku bakal kehilangan kau" si gagak senang si kerbau kembali.
Si kerbau hanya menoleh dan kembali mengunyah rumput.
Akhirnya si gagak tidak menjadi sombong kembali dan si kerbau terus
menngunyah rumput sampai akhirnya petani datang menjemput dan membawanya
pulang.
Hikmah cerita anak kali ini adalah janganlah kita menjadi sombong
oleh karena kita memiliki kelebihan dari makhluk lain. Karena kita
pasti bergantung dari makhluk lain ciptaan Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar