Suatu hari si kancil sedang berjalan-jalan di pinggir sungai tempat para buaya. Tidak seperti biasanya ia menyusuri sungai yang ada di pinggir hutan tersebut. Karena baru kemarin si kancil dan buaya bertemu. Tiba tiba ia dikejutkan oleh pemunculan seekor musang yang tiba-tiba datang di hadapan si kancil.
Si kancil yang sedang berjalan kaget bukan kepalang, "Hai cil mau kemana
kamu?" tanya si musang secara tiba-tiba turun dari ranting pohon tepat
di depan kancil.
Si kancil yang sedang berjalan sambil melamun sangat kaget dengan
pemunculan musang. "Duh musang, kaget aku, bisa ga' sih datang ga' bikin
aku kaget?" Si kancil menjawab dengan kesal karena saking kagetnya.
"Hehehe...maaf cil, soalnya
buru-buru ingin mengabarkan dari majikanku si harimau, bahwa kamu sedang
di incar oleh para pemburu" si musang berkata kepada kancil, "Lho,
bukannya kamu yang sering di cari-cari para petani, khan kamu yang sering mencuri ternak ayam di kampung dekat hutan ini" kata si kancil.
"Huh sial, ternyata si kancil sudah mengetahuinya, padahal aku ingin menjebak dia agar masuk kedalam perangkap para peternak ayam itu" si musang berfikir sejenak untuk menjebak si kancil.
"Eh..uh..ah masak sih cil, kok aku ga tau yah" si musang kikuk menjawab pertanyaan si kancil.
"Begini cil, sebetulnya aku juga takut ditangkap para peternak ayam,
tapi aku ingin menyampaikan pesan kepada kamu bahwa kamu dicari oleh si
harimau dibawah pohon durian itu" si musang ingin menjebak kancil masuk dalam perangkap di bawah pohon durian.
(Dongeng anak dan cerita anak hanya di http://dongenganakindonesia1.blogspot.com)
"Baiklah, aku kesana" kata si kancil, kemudian si kancil menuju pohon
durian yang ditunjuk oleh si musang. "Mana si harimau?, kok ga ada yah?"
Si kancil melongok-longok di bawah pohon durian. Spontan kancil melihat
ada seutas tali yang ditutupi dahan tepat dibawah kakinya.
"Oooh..ini pasti kerjaan si musang ingin menjebak aku nih, awas kamu
musang". Perlahan lahan si kancil memindahkan jebakan tali itu sedikit
bergeser ke kanan. Lalu ia kembali menemui si musang.
"Hai musang, aku sudah bertemu dengan harimau dan katanya ia juga ingin
ketemu dengan kamu, ada yang ingin ia sampaikan kepadamu, penting
banget" kata si kancil kepada musang.
"Ah kok kamu ngga' kenna...eh maksudku...si harimau mau ketemu aku?
dimana cil?" Si musang menjawab terheran-heran. "Itu dibawah pohon
durian tadi, katanya kamu mau dikasih beberapa ekor ayam hasil tangkapan
harimau pagi ini" kata si kancil kepada si musang.
"Baiklah aku segera kesana" si musang senang sekali mendapatkan ternak
ayam hasil tangkapan si harimau. Ia pun bergegas menuju pohon durian,
sesampainya disana ia teringat lokasi jebakan yang dipasang para
peternak ayam.
"Sepertinya jebakan kemarin ada disebelah sini, tapi kok kemana ya?" Si
musang mencari-cari dimana jebakan itu berada. Baru satu langkah ia ke
kanan, tiba-tiba "siuuuttt......brak" si musang kini tergantung kakinya
sebelah di atas tanah. Spontan si musang berteriak meminta tolong"
Toloong...toloooong", si kancil yang mendengar teriakan musang bergegas
menuju pohon durian itu, namun terlambat, peternak ayam sudah membawa
musang ke perkampungan. Si kancil hanya bisa melihat musang yang malang
dari kejauhan.
Hikmah dari cerita dongeng anak si kancil dan musang yang licik
kali ini adalah janganlah kita menipu orang lain dengan kelicikan kita
agar bisa mencelakai dan menyakiti orang lain, bisa saja kelicikan itu
akan sebaliknya menimpa diri kita dan sayangilah sesama makhluk Tuhan
agar kita bisa hidup damai dan sejahtera.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar